Pendidikan Kesehatan Tentang Penyakit Menular TB Paru Infeksi Yang Di Sebabkan Oleh bakteri Mycobacterium tuberkulosis yang menyerang paru-paru tetapi dapat menyebar ke organ lain. TBC merupakan penyakit menular yang dapat menginfeksi siapa saja yang terkena MTB. Meskipun konsumsi nama lama untuk TB tidak lagi menjadi penyebab umum kematian terdapat epidemi tuberkulosis yang resistan terhadap berbagai obat di negara-negara lain dan di antara beberapa komunitas tunawisma atau orang-orang yang kurang beruntung di Indonesia. Ada juga mikobakteri atipikal yang menyebabkan penyakit pada individu dengan sistem kekebalan tubuh lemah, termasuk pengidap HIV/AIDS.
Baca Juga Ini : Fungsi & Cara Kerja Alat Kesehatan CT Scan
Infeksi MTB primer ditularkan melalui tetesan udara dari batuk atau bersin orang yang terinfeksi bakteri tersebut dan dapat menyerang siapa saja. Namun penyakit klinisnya terbatas kecuali pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, serta bayi dan orang lanjut usia. Kebanyakan orang sembuh dari infeksi TBC primer, namun infeksinya tetap tidak aktif laten tidak aktif selama bertahun-tahun.
TB sekunder adalah pengaktifan kembali infeksi MTB yang tidak aktif biasanya namun tidak selalu pada orang dengan sistem kekebalan yang lemah
Pengobatan infeksi TBC laten hanya melibatkan satu atau dua obat selama beberapa bulan. Menghindari perkembangan penyakit aktif dan menjadikan pengobatan yang lebih lama dengan lebih banyak obat tidak diperlukan
Beberapa kondisi yang menyebabkan melemahnya sistem kekebalan tubuh dapat membuat orang lebih rentan terkena TBC, antara lain:
– Diabetes
– Obat untuk mengobati penyakit autoimun
– Kemoterapi untuk kanker
– penyakit HIV
Pendidikan Kesehatan Untuk Penyakit TB Paru
Mencegah TBC
Tuberkulosis dapat dicegah. Jika Anda pernah terpapar dengan orang yang mengidap infeksi TBC aktif, tes PPD (disebut juga tes kulit tuberkulin) dapat menentukan apakah Anda terinfeksi
Gejala TBC
Hanya beberapa gejala TBC paru aktif berikut ini yang dapat terjadi selama infeksi primer (dan mungkin relatif ringan pada orang sehat) atau reaktivasi sekunder dari infeksi MTB
– Nyeri dada
– Mengi atau kesulitan bernapas
– Batuk (biasanya disertai lendir, kadang disertai darah)
– Demam, kadang disertai keringat malam
– Kelelahan
– Penurunan berat badan yang tidak disengaja
Lihat Juga Ini : Unilever Dengan Sejarah Berkembangya Di Indonesia